Breaking News

Minggu, 19 Februari 2017

Megadeth Meraih Grammy Awards 2017 Pertama Kalinya Melalui Album Dystopia


Megadeth Meraih Grammy Awards 2017 Pertama Kalinya Melalui Album Dystopia

Bagi penggemar musik metal khususnya penggemar grup band Megadeth asal Amerika ini, boleh merasa bangga dan lega karena band idola mereka dengan geraman gitaris Dave telah berhasil meraih Grammy setelah sekian lama belum pernah berhasil diraih oleh Megadeth.

Setelah perjuangan yang panjang sepanjang karir musiknya dimana Megadeth telah berjuang untuk dapat menjadi grup band beraliran metal terdepan dan terkenal di Amerika. Dimana selama ajang Grammy yang telah diikuti oleh Megadeth, mereka merupakan grup band yang paling sering memperoleh nominasi untuk kategori musik metal di ajang Grammy bahkan tercatat sampai 12 kali berhasil masuk nominasi tetapi tanpa bisa memenangkan Grammy tersebut, sehingga perolehan masuk nominasi Grammy mereka dengan catatan sebanyak 12 kali tersebut merupakan rekor tersendiri bagi Megadeth.

Sejak album pertamanya yang yang dirilis pada tahun 1984, dengan album berjudul Killing Is My Business ... And Business Is Good dan sampai dengan ajang Grammy yang ke 59 inilah Megadeth baru berhasil mengangkat piala Gramafon Emas untuk kategori penampilan Metal Terbaik.

Tetapi rekor Megadeth karena 12 kali masuk nominasi ini hanya ditanggapi santai saja oleh pentolan Megadeth yang bernama Dave Mustaine bahwa dengan seringnya mereka masuk nominasi justru sangat menyenangkan bagi mereka karena musik mereka menjadi lebih dikenal oleh banyak orang.


Sekarang saatnya Megadeth membuktikannya bahwa mereka tidak hanya menjadi rekor untuk masuk nominasi di ajang Grammy tersebut tetapi sekarang mereka telah benar-benar sukses meraih Grammy yang merupakan kebanggaan bagi insan musik. Melalui Albumnya yang menggambarkan situasi realita sekarang dengan albumnya yang berjudul Dystopia yaitu album ke 15 dari Megadeth yang berisi lagu-lagu bagaikan sountrack untuk dunia saat ini yang dikacaukan oleh terorisme dan diskriminasi.

Penghargaan Grammy Awards tersebut penyerahannya dilaksanakan pada hari minggu tanggal 12 February 2017 di Staples Center, Los Angeles, Amerika Serikat. Megadeth dengan anggota personil Dave, David Ellefson (bas), Kiko Loureiro (gitar) dan Dirk Verbeuren berhasil mengalahkan grup band seperti Broness, Gojira, Periphery dan Korn.(Dikutip dari Kompas, Jum'at tanggal 17 February 2017)

Anehnya kejadian pada saat Megadeth berjalan menuju kepodium untuk menerima Grammy Awards, iringan musiknya memainkan lagu Masters Of Puppets yaitu lagu milik grup band Metallica, sehingga kejadian ini mengingatkan kembali penggemar metal tentang kejadian awal terbentuknya Megadeth dimana telah terjadi perselisihan antara Metallica dengan Megadeth. Gitaris pertama dari Metallica adalah Dave dan Dave telah dikeluarkan oleh Lars Ulrich dan James Hetfield dari Metallica pada saat rekaman album Kill ‘Em All karena Dave sering teler dan posisinya digantikan oleh Kirk Hammet.

Dengan dikeluarkan Dave dari Metallica masih menyisakan sakit hati, sehingga kejadian ini justru membuat Dave berusaha untuk dapat membentuk grup band baru yang lebih berat dan lebih cepat dari Metallica. Akhirnya terbentuklah grup band barunya yang bernama Fallen Angels, karena nama Fallen Angels terdengar sangat lemah maka diusulkan nama baru oleh Lor Kane menjadi Megadeth dan resmi lahirnya Megadeth pada tahun 1983, dengan formasi awal terdiri dari David Ellefson (bas), Chris Poland (gitar), Gar Samuelson (drum) dan Dave (vokal dan gitar). 


Usaha keras dari Megadeth akhirnya membuahkan hasil karena mereka berhasil mendapatkan tawaran kontrak dari label terkenal bernama Capitol Records untuk album keduanya yang berjudul Peace Sells .. But Who’s Buying? Pada tahun 1986 sehingga Megadeth semakin melambung namanya setelah merilis album So Far, So good ... So What! Dan Rust In Peace.

Racikan musik Megadeth ke bentuk dasar thrast metal melalui penampilan meyakinkan riff gitar dengan melodi gitarnya serta dengan masuknya Marty Friedman di lead gitar dan Nick Menza di drummernya membuat racikan Megadeth ini bertambah kuat.

Sehingga para pengamat musik telah melihat bahwa formasi klasik dari Megadeth ini telah berhasil menelurkan album paling laris seperti Rust In Peace, Countdown To Extinction dan Youthanasia, sehingga Megadeth telah menjadi salah satu dari 4 besar band thrast metal, sederetan dengan Metallica, Anthrax dan Slayer.

Hampir saja Megadeth tamat setelah tahun 2002 Dave menyampaikannya karena Dave menderita penyakit saraf sehingga tangan kirinya tidak dapat bermain gitar. Beruntung setelah menjalani perawatan secara intensif selama setahun akhirnya tangan Dave sembuh kembali. Sehingga Megadeth dapat melanjutkan kembali membuat album lagi, karena mereka masih mempunyai hutang kontrak album dan pada tahun 2004 mereka berhasil merilis album yang berjudul The System Has Failed. Dengan albumnya ini telah berhasil membawa Megadeth menyelenggarakan tur dunia kembali karena album tersebut mendapatkan sambutan baik dari para penggemarnya.

Turnya diberi nama Gigantour dengan jangkauan turnya ke negara-negara yang jarang menyelenggarakan konser metal yaitu negara India, Dubai, Arab Saudi dan Indonesia. Dengan demikian Megadeth telah bersemangat kembali dan berhasil membuat album pada bulan Januari 2016 dengan judul Dystopia. Album Dystopia inilah yang berhasil mewujudkan impian dari Megadeth untuk dapat meraih penghargaan Grammy Awards diajang Grammy tahun 2017.

Album Dystopia membuat Megadeth terlahir kembali dan telah menunjukan kebolehannya dan formasi terbaiknya sebagai raksasa thrast metal melalui permainan dan kocokan gitar yang padat dan rumit serta geraman yang khas dari gitaris Dave.

Terima kasih sudah berkunjung di blog ini yang berisi artkel tentang Megadeth Meraih Grammy Awards 2017 Pertama Kalinya Melalui Album Dystopiasemoga bermanfaat dan dapat menambah perbendaharaan musik kita. Yuk!! bagikan informasi musik ini kepada teman-teman pecinta musik lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By